Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Strategi pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:
(1) Pembelajaran (teaching)
(2) Keteladanan (modeling)
(3) Penguatan (reinforcing)
(4) Pembiasaan (habituating)
Efektivitas pendidikan karakter sangat
ditentukan oleh adanya pembelajaran (teaching), keteladanan (modeling),
penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating) yang dilakukan
secara serentak dan berkelanjutan. Pendekatan yang strategis terhadap
pelaksanaan ini melibakan tiga komponen yang saling terkait satu sama
lain, yaitu sekolah (kampus), keluarga, dan masyarakat. Ketika komponen sekolah (kampus) sepenuhnya akan menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai (karakter) tertentu (prioritas),
maka setiap nilai yang akan ditanamkan atau dipraktikkan tersebut harus
senantiasa disampaikan oleh para guru melalui pembelajaran langsung
(sebagai mata pelajaran) atau mengintegraskannya ke dalam setiap mata
pelajaran. Baca juga: Menanamkan Pendidikan Karakter dengan Strategi Pembelajaran Afektif
Nilai-nilai prioritas tersebut selanjutnya harus juga dimodelkan
(diteladankan) secara teratur dan berkesinambungan oleh semua warga
sekolah (kampus), sejak dari petugas parkir, petugas kebersihan, petugas
keamanan, karyawan administrasi, guru, dan pimpinan sekolah.
Selanjutnya, nilai-nilai itu harus diperkuat oleh penataan lingkungan
dan kegiataan-kegiatan di lingkungan sekolah (kampus). Penataan
lingkungan di sini antara lain dengan menempatkan banner
(spanduk-spanduk) yang mengarah dan memberikan dukungan bagi
terbentuknya suasana kehidupan sekolah (kampus) yang berkarakter
terpuji. Baca juga: Membangun Budaya Sekolah yang Berkarakter
Penguatan dapat pula dilakukan dengan melibatkan komponen keluarga dan
masyarakat. Komponen keluarga meliputi pengembangan dan pembentukan
karakter di rumah. Pihak sekolah (kampus) dapat melibatkan para orang
tua untuk lebih peduli terhadap perilaku para anak-anak mereka.
Sedangkan komponen masyarakat atau komunitas secara umum adalah sebagai
wahana praktik atau sebagai alat kontrol bagi perilaku siswa dalam
mengembangkan dan membentuk karakter mereka. Pihak sekolah (kampus)
dapat melakukan komunikasi dan interaksi dengan keluarga dan masyarakat
ini dari waktu ke waktu secara periodik.
Pembiasaan (habituation) dapat dilakukan di sekolah dengan
berbagai cara dan menyangkut banyak hal seperti disiplin waktu, etika
berpakaian, etika pergaulan, perlakuan siswa terhadap karyawan, guru,
dan pimpinan, dan sebaliknya. Pembiasaan yang dilakukan oleh pimpinan,
guru, siswa, dan karyawan, dalam disiplin suatu lembaga pendidikan
merupakan langkah yang sangat strategis dalam mebentuk karakter secara
bersama.
Demikianlah uraian mengenai Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah, semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi serta bisa diimplementasikan dalam menciptakan iklim sekolah yang sehat dan berkarakter. Yang pada akhirnya melahirkan generasi-generasi bangsa yang berkarakter pula.
Demikianlah uraian mengenai Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah, semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi serta bisa diimplementasikan dalam menciptakan iklim sekolah yang sehat dan berkarakter. Yang pada akhirnya melahirkan generasi-generasi bangsa yang berkarakter pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar