3 Kebutuhan Dasar Yang Harus DiPenuhi Pada Anak
Kunci dalam pendidikan karakter agar karakter anak bisa tumbuh dan berkembang maksimal, ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0 – 7 tahun bahkan lebih. Yaitu:
1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima.
3
kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita menjadi
pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat menghadapi hidup.
Sebenarnya ada 6 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup kita melihat
dari perilakunya yang nampak maka, kita sudah dapat melakukan deteksi
dini terhadap “musibah besar” dikehidupan yang akan datang atau dewasa.
Inilah ciri-ciri karakter tersebut :
1. Susah diatur dan diajak kerja sama.
Hal
yang paling nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri,
mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin
memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang
dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya
dengan kondisi emosi yang tenang.
2. Kurang terbuka pada pada orang tua.
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas,
namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah
ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan
dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini
terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti
pendekatan kita.
3. Menanggapi negatif.
Saat
anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda
harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara
untuk naik ke tempat yang lebih tinggi
adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara
paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang
lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah
terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
4. Menarik diri.
Saat
anak terbiasa dan sering menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri,
dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada
kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya
pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara
mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya
jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa
adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-dalamnya.
5. Menolak kenyataan.
Pernah mendengar quote
seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa,
aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri.
Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin
yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama dah kasih
contoh berulang-ulang”.
6. Menjadi pelawak.
Suatu
kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan
anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah,
tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan
mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari
teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak
tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar