Pendidikan
karakter di lingkup satuan pendidikan perguruan tinggi dilaksanakan melalui
tridharma perguruan tinggi, budaya organisasi, kegiatan kemahasiswaan, dan
kegiatan keseharian (Tim Pendidikan Karakter Ditjen Dikti, 20110). Penjelasan
dari setiap aspek pendidikan sebagai berikut:
1. Tridharma
Perguruan Tinggi: Pengintegrasian
nilai-nilai utama ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian serta publikasi
ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat;
2. Budaya
organisasi: pembiasaan
dalam kepemimpinan dan pengelolaan perguruan tinggi;
3. Kegiatan
kemahassiwaan: pengintegrasian
pendidikan karakter ke dalam kegiatan kemahasiswaan, antara lain: Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Seni;
4. Kegiatan
keseharian: Penerapan
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus,
asrama/pondokan/keluarga, dan masyarakat.
Langkah-langkah pengembangan
budaya Perguruan Tinggi (Naskah Akademik Peraturan Universitas Negeri
Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pengembangan Kultur Universitas) adalah
sebagai berikut:
1. Menganalisis
budaya yang telah ada untuk menentukan kesenjangannya dengan budaya yang
diinginkan;
2. Merumuskan
target mutu yang akan dicapai;
3. Menganalisis
kepemimpinanan di setiap unit kerja;
4. Mengidentifikasi
faktor pendukung dan penghambat;
5. Menerapkan
strategi mewujudkan budaya, termasuk membangun kesinergisan internal dan
kemitraan eksternal, pengembangan kapasistas, pemberdayaan system informasi,
dsb.
6. Melakukan
evaluasi secara terus menerus dengan tolok ukur yang jelas dan memanfaatkannya
untuk merancang tulang program pengembangan budaya Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan budaya
perguruan tinggi. Diperlukan
karakter individu, yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam mewujudkan karakter individu,
diperlukan pengembangan diri secara holistic, yang bersumber pada olah hati, olah pikir, olah raga, dan
olah karsa. Seperti yang
telah dikemukakan dari konfigurasi nilai yang terdapat dalam ranah olah hati,
olah pikir, olah raga, dan olah rasa/karsa masing-masing diambil satu nilai
sebagai nilai-nilai utama karakter yang dikembangkan secara nasional, termasuk
dilingkungan Dikti. Karakter
yang dimaksud adalah: Jujur,
Cerdas, Tangguh, Peduli (Jurdastangli). Definisi Konseptual Jujur, Cerdas,
Tangguh, dan Peduli
1. Jujur: Lurus hati, tidak berbohong, tidak
curang, tulus, ikhlas
2. Cerdas: Sempurna perkembangan akal budinya
untuk berpikir, tajam pikirannya.
3. Tangguh: Sukar dikalahkan, kuat, andal, kuat
sekali pendiriannya, tabah dan tahan menderita
4. Peduli:
Mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar